Keterangan Pers
Pemerintahan Sheikh Hasina
Berbohong Tentang Isi “Politik Nasional untuk
Wanita 2011″
Begitu pula, pemerintah menyebutkan di dalam leaflet itu bahwa pemerintah tidak dan membuat undang-undang yang bertentangan dengan al-Quran dan as-Sunnah.
Sesuatu yang sudah jelas bahwa kebohongan telanjang yang dilakukan oleh pemerintah ini tidak mungkin terealisir kecuali di bawah sistem pemerintahan demokratis sekuler.
Kami di Hizbut Tahrir mewakili 160 juta jiwa kaum muslim di negeri ini mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada pemerintah:
Di manakah dinyatakan di dalam al-Quran dan as-Sunnah bolehnya Sheikh Hasina yang merupakan seorang wanita untuk menduduki jabatan penguasa? Di mana di dalam al-Quran atau as-Sunnah dinyatakan bolehnya pemerintah menerapkan sistem ekonomi kapitalisme ribawi? Di manakah di dalam al-Quran atau di dalam as-Sunnah dinyatakan kebolehan pemerintah melarang juri wanita mengenakan pakaian hijab di pengadilan? Ayat atau hadits manakah yang memperbolehkan pemerintah loyal kepada negara-negara kafir dan musyrik seperti Amerika Serikat, Inggris dan India? Nas syar’i manakah yang dinyatakan di dalam al-Quran dan as-Sunnah yang memperbolehkan pemerintah memenjarakan dan menyiksa para pengemban dakwah islamiyah dan mengharamkan aktifitas politik untuk menegakkan Khilafah sesuai metode Rasul saw?
Sheikh Hasina tahu betul bahwa seluruh perundang-undangan, kaedah-kaedah dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah itu dibuat dan diterapkan untuk tujuan menyenangkan tuan-tuannya di Washington, London dan Delhi, dan bukan untuk mendapatkan keridhaan al-Khaliq ar-Razaq Rabb semesta alam. Sheikh Hasina juga tahu betul bahwa dia akan berdiri dalam satu barisan dengan Obama, Cameron dan Manmohan di hadapan Allah SWT pada hari penghisaban untuk menjawab kejahatan-kejahatannya.
Hizbut Tahrir menyeru kaum muslim untuk menolak “Kebijakan Nasional untuk Wanita 2011″ yang dijadikan sandaran Sheikh Hasina. Kebijakan ini adalah pemelihara Jasim Uddin Manik, anggota Liga Awami, yang baru saja merayakan pemerkosaannya terhadap wanita yang ke seratus di kampus Universitas Jahangirnagar. Kebijakan ini adalah pemelihara legalitas prostitusi sebagai sebuah profesi. Kebijakan ini adalah pemelihara penampilan ketelanjangan wanita di stadion nasional melalui konser karakter tak bermoral dari Bollywood.
Hizbut Tahrir menyeru kaum muslim untuk menghilangkan para penguasa pembohong seperti Sheikh Hasina dan rezim berkuasanya. Hizbut Tahrir menyeru ditegakkannya hukum al-Quran dan as-Sunnah di dalam Daulah Khilafah. Melalui Daulah Khilafah sajalah akan bisa direaliasasikan kehidupan politik, ekonomi dan sosial yang mulia bagi wanita dan masyarakat seluruhnya, tanpa memandang agama dan rasnya. Dengan tegaknya Daulah Khilafah setiap penipu, pembohong dan koruptor di antara para penguasa seperti Hasina dan Khaleda dan mereka yang lancang membuat dan menerapkan undang-undang yang bertentangan dengan al-Quran dan as-Sunnah akan diadili dan dihukum dengan sanksi yang pedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar