Jumat, 16 Desember 2011

[VIDEO] Teaser Konferensi Intelektual Muslimah






Kamis, 15 Desember 2011

Rabu, 07 Desember 2011

Utusan Presiden Amerika Datang dengan Tujuan Memecah Belah Sudan,
Lalu Apa yang Kita Lakukan?
Pada hari Kamis 31 Maret 2011, Princeton Lyman, ditunjuk sebagai utusan khusus presiden AS Barack Obama untuk Sudan, menggantikan utusan khusus sebelumnya, Scott Gration. Menteri luar negeri AS Hillary Clinton mengatakan kepada para wartawan, “Kami di AS berharap pemisahan secara damai akan berlangsung pada bulan Juli mendatang”. Lyman berkata pasca penunjukkannya, “Jalan sebelum tercapainya kemerdekaan selatan Sudan masih panjang. Ada sejumlah file di atas meja, seperti masalah perbatasan, pendapatan minyak dan masalah Abyei”. Ata semua itu, pemerintah diam seribu bahasa sebagai penerimaan terhadap penunjukan, yang dengannya pemerintah AS -dengan kersajama pemerintah Sudan- memiliki dua utusan khusus, satu untuk Sudan dan satu lagi untuk Darfur, yaitu Dean Smith, yang telah ditunjuk pada 13 Desember 2010 M lalu!!
Kami Hizbut Tahrir Wilayah Sudan menyikapi kondisi kelemahan, kehinaan, dan memalukan yang belum pernah terjadi ini, maka kami jelaskan hal-hal berikut:
  • Amerika adalah negara penjajah yang berambisi di negeri kita. Karena itu Amerika berupaya memecah belah negeri kita. Tugas utusan khusus yang baru, Lyman, adalah mempermudah lahirnya negara kecil selatan Sudan pada 09 Juli 2011 M. Adapun tugas utusan khusus Dean Smith adalah mendirikan negara kecil baru di wilayah Darfur dan akan diikuti oleh negara kecil lainnya di timur Sudan. Itulah yang dinyatakan oleh utusan khusus sebelumnya, Gration, dalam konferensi pers pada 14 Desember 2010 M: “Pemisahan di Sudan bisa dipanjangkan ke Darfur dan timur Sudan setelah selatan” (koran al-Ahram, 15/12/2010).
  • Aib bagi pemerintah dan para politisi yang berjubel untuk bertemu dengan para utusan khusus yang berkonspirasi menghancurkan kesatuan negeri kita. Aib bagi mereka semua karena mereka mentolerir intervensi memalukan itu. Ini adalah perintah yang jelas dari musuh jahat gembong kekufuran Amerika. Tidak adakah di antara Anda orang yang cerdas?! Atau tidak kah Anda melihat di mana kesatuan negeri ini dengan konspirasi Anda bersama para utusan khusus itu?! Maka takutlah kepada Allah tentang negeri dan warga Anda dan kembalilah kepada akal sehat Anda dan hentikan pengkhianatan terebut!
Sesungguhnya Khalifah ar-Rasyid kaum Muslim tidak akan mentolerir kondisi penghinaan Barat kafir di negeri kaum Muslim. Sebab, khalifah kaum Muslim itu takut kepada Allah. Dan karena konstitusi daulah Khilafah yang diambil dari kitabullah dan sunah rasul-Nya saw serta apa yang ditunjukkan oleh keduanya, menyatakan pada pasal 189 ayat 3 bahwa : “Negara-negara yang -antara kita dengan mereka- tidak terikat perjanjian, termasuk negara-negara imperialis seperti Inggris, Amerika, dan Perancis, begitu pula negara-negara yang memiliki ambisi terhadap negeri-negeri Islam seperti Rusia; maka secara hukum dianggap sebagai negara yang bermusuhan (muhariban hukman). Negara menempuh berbagai tindakan kewaspadaan terhadap mereka dan tidak boleh membina hubungan diplomatik. Warga negara-negara tersebut dibolehkan memasuki negeri-negeri Islam tetapi harus membawa paspor dan visa khusus bagi setiap individu untuk setiap kali perjalanan. Kecuali negara-negara tersebut menjadi muhariban fi’lan.
Aparat Keamanan Otoritas (Palestina) yang Lemah di Hadapan Yahudi
Berani Melanggar Orang Mulia Ummat
Aparat dinas keamanan Otoritas menyerang orang-orang mulia yang berasal dari syabab Hizbut Tahrir dan lainnya di antara penduduk Palestina yang menolak ketundukan Otoritas kepada entitas Yahudi dan seluruh perjanjian khianat yang mengharuskan Otoritas memberikan konsesi atas sebagian besar tanah Palestina kepada Yahudi. Dalam aksi serangan itu, aparat dinas keamanan Otoritas di kota Thulkarim menculik syabab Hizbut Tahrir asy-Syaikh Abdullah Hasan dari rumahnya Jum’at sore 18/3/2011. Dan sampai saat ini beliau masih ditangkap.
Sudah sejak lama Otoritas memperalat para khathib untuk menyebarkan ide-ide rancu, tercela dan sesat serta menyesatkan, yang makin menancapkan dan mengokohkan pengabaian bumi Isra’ Mi’raj untuk diserahkan kepada Yahudi. Juga ide bahwa Palestina adalah milik bangsa Palestina seperti yang berulang-ulang diklaim presiden Otoritas. Karena itu, mereka (Otoritas) mengklaim memiliki hak untuk mengikat perjanjian-perjanjian dengan Yahudi. Yaitu perjanjian-perjanjian kriminal yang mengharuskan Otoritas dan PLO melepaskan sebagian besar Palestina kepada Yahudi.
Sesuai instruksi-instruksi kementerian wakaf Otoritas, seorang khathib wakaf berkhutbah di Majid al-Huda di Thulkarim pada Jum’at 18/3/2011. Ia mengatakan bahwa Palestina adalah milik bangsa Palestina dan bendera Palestina adalah bendera sakral yang berasal dari sisi Allah! Hal itu membuat asy-Syaikh Abdullah sebagai imam masjid tersebut dan seorang pengemban dakwah Islam menjelaskan kekeliruan ucapan khathib itu. Beliau menjelaskan bahwa Palestina adalah milik seluruh kaum Muslim dan bahwa bendera Palestina adalah hasil dari perjanjian Sykes-Picot yang mengerat-ngerat negeri kaum Muslim menjadi negeri-negeri kecil dan protektorat-protektorat lemah yang tunduk pada penjajah barat. Dengan begitu bendera tersebut tidak sakral. Panji kaum Muslim adalah panji yang disyariatkan dan diemban oleh Rasulullah saw yaitu al-‘Uqab. Akibat penjelasan itu dan pada hari yang sama asy-Syaikh Abdullah diculik dari rumahnya pada malam harinya.
Andai Otoritas dan pejabat keamanan yang mengeluarkan keputusan penculikan asy-Syaikh Abdullah, Andai mereka memiliki rasa malu barang sebesar biji saja, niscaya mereka melakukan “kedautan mereka” terhadap patroli pendudukan yang berulang-ulang melanggar wilayah Thulkarim selama beberapa minggu terakhir. Andai Otoritas memiliki akal barang sebesar biji, niscaya ia paham substansi “gelombang angin” yang sedang menerpa kawasan. Dan niscaya Otoritas mengetahui bahwa dengan tindakan-tindakannya terhadap penduduk Palestina di seluruh lapangan, maka Otoritas akan menghadapi kondisi yang mirip dengan apa yang terjadi di negeri-negeri kawasan itu.
Dan niscaya, Otoritas dan aparat represifnya mengetahui bahwa tindakan represifnya tidak akan berpengaruh terhadap syabab Hizbut Tahrir sedikitpun. Sebab, para syabab itu telah berjanji kepada Allah untuk menjadi penjaga Islam yang terpercaya dan tetap berdiri di atas kebenaran, memerintahkan kemakrufan dan melarang kemungkaran, apa yang menimpa mereka tidak akan memadaratkan mereka hingga Allah memenangkan Islam dan Daulah Khilafah, sementara mereka tetap berada di atas kebenaran, dengan izin Allah.
Keterangan Pers
Pemerintahan Sheikh Hasina Berbohong Tentang Isi “Politik Nasional untuk Wanita 2011″
Kementerian urusan agama kemarin pada Jumat 01/04/2011, dengan dibiayai uang rakyat mendistribusikan leaflet yang mengandung kebohongan seputar kebijakan pemerintahan Hasina terhadap wanita dan aktifitas-aktifitas yang menentang Islam. Hizbut Tahrir mengecam keras kebohongan telanjang pemerintah kepada 160 juta jiwa kaum Muslim di negeri ini. Pemerintah berulang kali berbohong kepada masyarakat bahwa “Kebijakan Nasional untuk Wanita 2011″ tidak mengandung sesuatu yang bertentangan dengan al-Quran dan as-Sunnah. Di dalam leaflet kemarin, pemerintah kembali menegaskan bahwa hukum-hukum no 23.5 dan 25.5 tidak bertentangan dengan Islam. Meski demikian leaflet yang disebarkan itu sendiri menjustifikasi kebijakan tersebut bahwa itu dibuat berlandaskan konstitusi yang merupakan undang-undang tertinggi bagi negeri ini! Bukankah al-Quran dan as-Sunnah banyak bertentangan dengan penjelasan tersebut, karena penjelasan tersebut mengakui Konstitusi adalah undang-undang tertinggi untuk negeri ini! Dan Konstitusi itu diimpor dari negara-negara imperialis, Amerika Serikat, Inggris dan India dan bukannya diambil dari al-Quran al-Karim?
Begitu pula, pemerintah menyebutkan di dalam leaflet itu bahwa pemerintah tidak dan membuat undang-undang yang bertentangan dengan al-Quran dan as-Sunnah.
Sesuatu yang sudah jelas bahwa kebohongan telanjang yang dilakukan oleh pemerintah ini tidak mungkin terealisir kecuali di bawah sistem pemerintahan demokratis sekuler.
Kami di Hizbut Tahrir mewakili 160 juta jiwa kaum muslim di negeri ini mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada pemerintah:
Di manakah dinyatakan di dalam al-Quran dan as-Sunnah bolehnya Sheikh Hasina yang merupakan seorang wanita untuk menduduki jabatan penguasa? Di mana di dalam al-Quran atau as-Sunnah dinyatakan bolehnya pemerintah menerapkan sistem ekonomi kapitalisme ribawi? Di manakah di dalam al-Quran atau di dalam as-Sunnah dinyatakan kebolehan pemerintah melarang juri wanita mengenakan pakaian hijab di pengadilan? Ayat atau hadits manakah yang memperbolehkan pemerintah loyal kepada negara-negara kafir dan musyrik seperti Amerika Serikat, Inggris dan India? Nas syar’i manakah yang dinyatakan di dalam al-Quran dan as-Sunnah yang memperbolehkan pemerintah memenjarakan dan menyiksa para pengemban dakwah islamiyah dan mengharamkan aktifitas politik untuk menegakkan Khilafah sesuai metode Rasul saw?
Sheikh Hasina tahu betul bahwa seluruh perundang-undangan, kaedah-kaedah dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah itu dibuat dan diterapkan untuk tujuan menyenangkan tuan-tuannya di Washington, London dan Delhi, dan bukan untuk mendapatkan keridhaan al-Khaliq ar-Razaq Rabb semesta alam. Sheikh Hasina juga tahu betul bahwa dia akan berdiri dalam satu barisan dengan Obama, Cameron dan Manmohan di hadapan Allah SWT pada hari penghisaban untuk menjawab kejahatan-kejahatannya.
Hizbut Tahrir menyeru kaum muslim untuk menolak “Kebijakan Nasional untuk Wanita 2011″ yang dijadikan sandaran Sheikh Hasina. Kebijakan ini adalah pemelihara Jasim Uddin Manik, anggota Liga Awami, yang baru saja merayakan pemerkosaannya terhadap wanita yang ke seratus di kampus Universitas Jahangirnagar. Kebijakan ini adalah pemelihara legalitas prostitusi sebagai sebuah profesi. Kebijakan ini adalah pemelihara penampilan ketelanjangan wanita di stadion nasional melalui konser karakter tak bermoral dari Bollywood.
Hizbut Tahrir menyeru kaum muslim untuk menghilangkan para penguasa pembohong seperti Sheikh Hasina dan rezim berkuasanya. Hizbut Tahrir menyeru ditegakkannya hukum al-Quran dan as-Sunnah di dalam Daulah Khilafah. Melalui Daulah Khilafah sajalah akan bisa direaliasasikan kehidupan politik, ekonomi dan sosial yang mulia bagi wanita dan masyarakat seluruhnya, tanpa memandang agama dan rasnya. Dengan tegaknya Daulah Khilafah setiap penipu, pembohong dan koruptor di antara para penguasa seperti Hasina dan Khaleda dan mereka yang lancang membuat dan menerapkan undang-undang yang bertentangan dengan al-Quran dan as-Sunnah akan diadili dan dihukum dengan sanksi yang pedih.
PERNYATAAN
HIZBUT TAHRIR INDONESIA
Beberapa pekan terakhir ramai diberitakan tentang gerakan NII, terutama setelah terungkap maraknya mahasiswa/pelajar yang hilang atau orang tua yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Ditambah dengan pengakuan dari mereka yang pernah direkrut atau pernah menjadi bagian dari gerakan itu, membuat isu NII ini semakin menghangat di tengah masyarakat.
Sesungguhnya persoalan gerakan NII ini bukanlah hal baru. Dia sudah ada sejak beberapa puluh tahun lalu. Kasus hilangnya anggota keluarga juga sudah terjadi sejak lama. Bahkan usaha untuk membongkar jaringan ini, termasuk mengungkap keterkaitan antara pesantren al-Zaitun dan AS Panji Gumilang dengan gerakan NII dengan segala penyimpangannya baik secara fiqh maupun sosial dan ekonomi (keuangan) juga sudah dilakukan. Tapi, meski semua temuan itu berikut bukti dan saksi cukup lengkap, tidak pernah ada tindakan apapun dari aparat yang berwenang.
Oleh karena itu, mencuatnya kembali kasus NII di tengah berbagai persoalan yang tengah membelit bangsa ini dan pembiaran oleh aparat berwenang tentu mengundang tanya. Berdasar pada bukti dan fakta ada, maka: Pertama, sangat boleh jadi ini semua dilakukan untuk mendiskreditan dan monsterisasi (memunculkan ketakutan) di tengah masyarakat terhadap kegiatan dakwah (pengajian, training-training keislaman dan sebagainya) dan  gagasan mengenai penegakan syariah.  Buktinya, sekarang ini ada usaha sistematis untuk misalnya, mengawasi kegiatan-kegiatan dakwah di sekolah-sekolah dan kampus. Juga munculnya ketakutan pada sementara anggota masyarakat di berbagai tempat sehingga mencegah anggota keluarganya ikut dalam kegiatan pengajian.
Kedua, ini dilakukan untuk makin mematangkan situasi dan kondisi serta psikologi masyarakat guna memuluskan pengesahan RUU Intelijen. Terbukti, pernyataan sejumlah pejabat di bidang polhukam, didukung oleh beberapa pengamat, selalu menunjuk lemahnya kewenangan aparat intelijen sebagai penyebab dari ketidakmampuan pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya rangkaian teror bom, termasuk membendung aktifitas yang mengatasnamakan gerakan NII itu.
Berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:
1.      Menolak segala bentuk usaha pembatasan kegiatan dakwah dan gagasan mengenai penegakan syariah, karena dakwah adalah kegiatan yang sangat mulia dan penting guna meningkatkan kualitas umat. Sementara penegakan syariah, dan negara yang menerapkan syariah, mutlak diperlukan sebagai jalan untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah membelit bangsa dan negara ini. Dan juga sesungguhnya penerapan syariah di semua aspek kehidupan dan di semua level, termasuk oleh negara, merupakan manifestasi ibadah kita kepada Allah SWT.
2.      Menolak pengaitan maraknya isu gerakan NII, juga serangkaian teror bom yang terjadi akhir-akhir ini,  dengan keperluan pengesahan segera RUU Intelijen. Di dalam RUU itu masih sangat banyak pasal-pasal yang bermasalah. RUU semacam itu tidak boleh disahkan, karena pasti akan menimbulkan madharat yang sangat besar buat kehidupan masyarakat, khususnya terhadap aktifitas dakwah.
3.    Menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, tidak mudah terprovokasi dan tidak gentar dalam memperjuangkan tegaknya kembali syariah dan khilafah karena inilah jalan yang diridhai oleh Allah SWT dan yang akan membawa negeri ini kepada kebaikan yang hakiki. Insya Allah.
AS dengan Bebas Berkeliaran, Membunuh dan Membantai di Negeri Kaum Muslim
Obama mengumumkan pada pagi ini, Senin 2011/05/02 bahwa pasukan AS telah menyerbu sebuah rumah yang aman di Pakistan, sehingga membunuh orang-orang yang ada di dalamnya baik perempuan, laki-laki, dan anak-anak … Dan bahwa Bin Laden termasuk orang yang tewas dan pasukan Amerika agressor membawa jasadnya… Kemudian pejabat AS menambahkan bahwa mereka telah menguburkan jasad bin Laden di laut, menurut tatacara Islam! Begitulah penghinaan terhadap Islam. Ingatlah laknat Allah akan ditimpakan kepada orang-orang kafir.
Bin Laden jika memang ia telah syahid, maka memang itulah yang ia idamkan: kemenangan atau syahid. Ia telah meraih salah satu dari kedua kebaikan itu di tangan orang kafir, yang senyata-nyata kafir, yang membuat Bin Ladin pada hari kiamat kelak tidak memerlukan satu rakaat pun shalat yang ia tunaikan untuk meraih kebaikan itu!

Adapun Obama maka dia telah kalah dua kali dalam peristiwa ini:
Pertama, Amerika dengan pasukannya yang besar dan pasukan sekutu, dengan bantuan antek-antek khianatnya, mereka harus mengerahkan semua kekuatan hingga sekitar satu dekade, hanya untuk mencari seorang laki-laki yang tidak memiliki kekuatan fisik sampai sepersepuluh dari kekuatan satu batalion dari pasukan mereka itu… Maka jika mereka berhasil mendapatkannya dan kondisinya begitu setelah satu dekade, hal itu dalam tradisi ksatria perang tidak dinilai sebagai kemenangan yang pantas dibanggakan oleh Obama …
Kedua, Obama tidak membunuh Bin Ladin di medan perang, tetapi di dalam rumah yang di serbu! Dan ini dalam tradisi orang-orang yang memiliki jiwa kehormatan di antara para ksatria perang tidak dinilai sebagai kemenangan yang pantas dibanggakan oleh Obama …
Begitulah, syahidnya seorang muslim di tangan salibis yang penuh dengki terhadap Islam dan pemeluknya, itu bukanlah perkara yang aneh. Tetapi yang aneh dan ironis adalah Amerika berkeliaran dengan bebas di negeri kaum Muslim, mengacaukan suasana, membom rumah, dan menghancurkannya di depan mata para penduduknya tanpa mempedulikan orang yang ada di dalamnya baik anak-anak, wanita maupun orang-orang tua! Semua itu terjadi tanpa penolakan sedikit pun dari penguasa! Penguasa kita karena kehinaan dan kerendahan mereka di mata Amerika dan keasyikannya dalam berkhianat, maka Amerika menggunakan mereka sebagai mata-mata yang memberikan informasi-informasi intelijen untuk membunuhi kaum Muslim. Sampai jika Amerika memutuskan membunuh dan menyerbu, maka America melakukannya di jantung negeri para penguasa khianat itu tanpa meminta izin mereka dikarenakan kehinaan dan kerendahan mereka!
Pengumuman terbunuhnya Bin Ladin disertai banyak kesamaran, keraguan seputar hal-hal yang melingkupi tindakan kejahatan itu. Dan disertai adanya pertentangan laporan intelijen dan penutupan banyak hal tentang detil di seputarnya. Terlepas dari semua itu, seiring waktu hal itu akan terbongkar kebenarannya dan kebenaran berbagai kejadian menyedihkan lainnya yang berkaitan dengan umat ini…
Hizbut Tahrir dalam konteks ini merasa penting untuk mengingatkan hal-hal berikut:
1.       Barat kafir terus melanjutkan perang salibnya terhadap Islam dan kaum Muslim. Itu adalah perang salib hingga sekali pun seandainya Obama berbohong dan mengatakan “Amerika Serikat tidak dan tidak akan melawan Islam“.
Lalu apa yang dilakukan pasukan Amerika dan sekutunya di Afganistan? Apa yang dilakukan pasukan Amerika dan sekutunya di Irak? Dan apa tentang puluhan ribu kaum Muslim yang telah dan sedang ditumpahkan darahnya oleh Amerika? Apa artinya sikap diam membisu barat kafir terhadap pembunuhan kaum Muslim di Chechnya, Kashmir, dan kaum Muslim di bagian bumi lainnya? Bukankah semua itu dilakukan oleh tangan barat kafir salibis baik secara langsung maupun tidak langsung?! Dan apa dan apa?!
Sungguh itu adalah perang salib yang belum berhenti!! Jauh sebelumnya, presiden AS yang lalu, George Bush pada tahun 2001 telah mengumumkan bahwa itu merupakan perang salib dan didukung oleh para politisi senior barat.
2. Sungguh telah tiba waktunya bagi penduduk Pakistan untuk melakukan hal-hal berikut:
-          Menindak penguasa penjahat yang telah menggunakan negeri ini untuk melayani Amerika dalam perang melawan Islam dan kaum muslim! Penduduk Pakistan tidak boleh bersikap tenang-tenang saja hingga mereka mencabut penguasa penjahat yang loyal kepada musuh-musuh Allah dan umat ini…
-          Para ahlul quwah di antara para perwira militer Pakistan dan putera-putera berbagai kabilah harus melakukan peran mereka yang telah diwajibkan oleh Allah terhadap mereka. Kita bertanya kepada mereka: “Bukankah bagian dari ajaran agama Anda yang agung adalah membela Islam dan kaum muslim? Bagaimana Anda menerima kehinaan ini di mana Amerika menerobos negeri Anda dan membunuh siapa saja yang ingin mereka bunuh, dan melakukan keburukan di jantung negeri Anda seperti yang mereka inginkan?!”
Maka kembalilah kepada akal sehat Anda wahai para tokoh! Cabutlah para penguasa Anda dan satukan tangan Anda dengan tangan Hizbut Tahrir untuk mengumumkan Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian, sehingga khilafah memerintah dengan Islam, membebaskan negeri dan penduduknya, dan mengemban Islam ke seluruh dunia sebagai risalah petunjuk dan cahaya.
Wahai Kaum Muslim di Mana Saja
Sungguh kebrutalan dan kejahatan dalam memperlakukan Islam dan pemeluknya akan terus berlangsung dan bertambah sampai Allah memberi kekuasaan kepada umat ini sehingga mereka mendirikan khilafah dan menjadikannya pelindung yang kokoh!
Kejadian Abotabad Membuktikan Tidak Ada Perbedaan antara Pemimpin Politik dan Pemimpin Militer di Negeri ini
Terlihat jelas bagi orang yang memiliki kesadaran politik bahwa pernyataan Kayani yang dia sampaikan di konferensi komando militer adalah lebih berbahaya dari serangan Abotabad itu sendiri. Pemimpin pasukan bersenjata terbesar di dunia Islam meminta Amerika mengurangi jumlah pasukannya di Pakistan! Itu menegaskan bahwa masalahnya tidak terbatas pada eksistensi pasukan Amerika dalam jumlah besar di Pakistan untuk melakukan operasi militer seperti yang mereka lakukan di Abotabad. Akan tetapi dalam tanda kutip, Kayani ingin mengatakan kepada rakyat bahwa pasukan Amerika tetap ada di sini untuk tinggal. Bukannya mendengarkan tuntutan rakyat atas penutupan kedutaan Amerika Serikat dan pangkalan militernya, pemutusan jalur suplay logistik NATO dan penarikan diri dari misi salibis Amerika; sebaliknya komando militer justru mengumumkan bahwa pasukan Amerika akan tetap ada di Pakistan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan!
Kita tidak boleh lupa bahwa Kayani adalah kepala dinas intelijen Pakistan ketika anak-anak tak berdosa dibantai di Universitas Hafshah dalam pembantaian masjid Merah. Dan dia selalu ada untuk Amerika ketika Amerika mulai melakukan operasi militer di lembah Swat, Bajaur, Waziristan selatan dan Orakzai, di mana ribuan kaum muslim terbunuh, tempat-tempat tinggal mereka dan jalan kehidupan mereka hancur. Karena itu, tidak ada keraguan bahwa Kayani dan komando militer tidak lebih kecil pengkhianatannya dari Musharraf, bahkan mereka beberapa langkah melampaui tahapan-tahapan Musharraf itu.
Daripada menaati komando militer pengecut itu sehingga kita semua menjadi budak pasukan musuh Amerika, maka sebaliknya Hizbut Tahrir menyeru para perwira mukhlis di dalam tubuh pasukan bersenjata untuk menaati Allah SWT dan Rasulullah saw dengan menegakkan daulah Khilafah seperti yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.
Sungguh merupakan tanggung jawab orang-orang mukhlis di tubuh pasukan bersenjata untuk mencabut para pengkhianat dari komando militer dan sipil dan memberikan nushrah kepada Hibzut Tahrir untuk menegakkan Daulah Khilafah. Daulah khilafahlah yang akan membebaskan umat ini dari keterpurukan dan mengembalikan keagungan dan kemuliaannya. Untuk menyampaikan risalah ini kepada orang-orang mukhlis di tubuh angkatan bersenjata Pakistan, maka media massa harus menunaikan kewajibannya menyampaikan risalah rakyat kepada peguasa ini.
Naveed Butt
Inggris Ingin Mewujudkan Pemeritahan Koalisi di Yaman
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar ash-Sharqul Awsath London yang terbit pada Jumat 7/10, Duta besar Inggris di Yaman, Jonathan Wilks, ketika menjawab pertanyaan “Jika datang pemerintahan Islami untuk Yaman, apakah Anda memperkirakan akan bekerjasama dengan Anda dalam perang melawan terorisme?”, ia menjawab: “Saya berkeyakinan, dan ini analisis saya setelah satu tahun keberadaan saya di Yaman, bahwa di sana terdapat keseimbangan alami antara arus sekuler dan arus islami, antara partai berkuasa dan beberapa partai lain yang bersamanya dengan pihak oposisi dan partai-partai yang berdiri bersamanya. Juga antara perwakilan minoritas, daerah-daerah dan wilayah otonom serta kekuatan politik baru. Karena itu saya berharap terbentuk pemerintahan koalisi pada masa transisi. Dan saya meyakini bahwa ini adalah jalan terbaik untuk menghindari kekacauan dan untuk membangun kesepahaman-kesepahaman baru untuk menangani krisis ekonomi di negeri tersebut”.
Pertama, duta besar Jonathan Wilks tidak menutupi keengganannya mendengar sebutan Islam dan pemerintahan Islam. Dan ia memandang bahwa kebangkitan Islamiyah telah memenuhi cakrawala dan mendekati tegaknya daulah al-Khilafah. Maka Inggris seperti negara-negara barat lainnya terus mempertahankan harapan eksistensi imperialistiknya dan dominasi mereka terhadap negeri kaum Muslim akan terus berlanjut dan agar Islam tidak akan kembali lagi ke pemerintahan setelah negaranya hancur. Demikian juga mereka tidak percaya kepada arus (gerakan) islami yang mendekati tampuk pemerintahan hingga meski arus (gerakan) itu dekat dengan mereka sekali pun seperti Ikhwan al-Muslimin, yang meyakini demokrasi dan menerima pihak lain sebagai jaminan. Maka akhirnya Inggris dan negara-negara barat memaksakan “Islam” menurut mereka bukan sebagai agama Rabb semesta alam. Maka ia mengatakan, “Inggris dari sisi ideologi tidak menentang adanya arus (gerakan) islami seperti Ikhwan atau gerakan lain yang menerima demokrasi, kerjasama dan penghormatan terhadap pendapat orang lain …”. Demikian juga duta besar Jonathan Wilks tidak menyembunyikan adanya kontak dengan kekuatan politik lain di Yaman dengan tujuan menjadikan kekuatan politik itu ikut berkontribusi pada tahapan transisi yang akan datang setelah Saleh. Hal itu dikarenakan Inggris paham bahwa ia memiliki lingkungan politis yang berakar dalam di Yaman dan dia adalah pihak yang menang pada periode transisi itu.
Kedua, di bawah pergolakan yang sedang terjadi antara Amerika dan Inggris di Yaman dan Amerika mendompleng pada orientasi revolusi untuk mengeluarkan pengaruh politik Inggris saat ini dari Yaman, maka dalam kondisi demikian duta besar Inggris tidak menyembunyikan upaya negerinya untuk menjaga rezim yang sedang eksis di Yaman dan lingkungan politis yang menjadi pengikut mereka, serta tidak mentolerir Amerika menghancurkannya demi kepentingan Amerika mengadakan lingkungan politis dan rezim yang loyal kepada Amerika. Surat kabar ash-Sharqul Awsath mengutip ucapannya, “… kemudian kita punya pergolakan-pergolakan ini antara (keluarga Ahmar, keluarga Saleh dan Ali Muhsin), maka kita perlu melakukan rekonsiliasi di antara mereka untuk menghadapi tantangan-tantangan utama …”.
Inggris merasakan ambisi Amerika melalui aktifitas-aktifitas politiknya di Yaman untuk menghilangkan rezim Saleh dan pilar-pilarnya, meskipun harus dengan jalan menghimpun mereka di satu tempat untuk tujuan membebaskan diri dari mereka dengan rudal. Dan Inggris berusaha untuk mempertahankan siapa diantara mereka yang condong kepada musuhnya (Amerika) berdampingan dengan lingkungan politisnya bersama orang-orangnya terdahulu yang masih tersisa di Yaman yang melangkah untuk meluaskan pengaruh politiknya di Yaman.
Wahai kaum Muslim, wahai orang-orang yang berakal di Yaman, apakah Anda rela diperintah oleh Inggris dari balik batas melalui orang-orang yang menjual diri mereka kepada setan? Dan apakah Anda akan menggantinya dengan Amerika? Ataukah bahwa Rabb yang Maha Mulia lebih berhak untuk Anda taati dan Anda jadikan syariahnya memerintah Anda di bawah panji al-‘Uqab di daulah al-Khilafah?

Kami Tidak Memiliki Hubungan dengan “Hizbut Tahrir Mesir yang Sufi” Hizbut Tahrir Baru yang Syiah”

Kami perhatikan dalam penyebaran leaflet dan berbagai produk propaganda Hizb, kami perhatikan bahwa sebagian media massa mencampur adukkan, sengaja atau tidak, antara Hizbut Tahrir-wilayah Mesir yang didirikan oleh al-‘alim al-jalil, salah seorang ulama al-Azhar, al-Qadhi, Taqiyuddin an-Nabhani rahimahullah, sekitar enam puluh tahun lalu, dengan Hizbut Tahrir al-Mishriy ash-Shufi yang didirikan oleh Muhammad Abu al-‘Azaim sekitar lima bulan lalu, atau dengan “Hizbut Tahrir al-Jadid asy-Syi’iy” yang didirikan oleh Dr. Ahmad an-Nafis beberapa minggu lalu.
Untuk menghilangkan kebingungan ini, dan supaya media massa bisa melihatnya dengan benar, di mana masalahnya tidak dibingungkan di tengah masyarakat, maka kami di Hizbut Tahrir-wilayah Mesir menjelaskan hal-hal berikut:
1. Hizbut Tahrir-wilayah Mesir adalah partai politik, ideologinya Islam dan tidak ada sedikitpun yang selain Islam. Hizbut Tahrir-wilayah Mesir berjuang untuk menegakkan daulah al-Khilafah al-Islamiyah ar-Rasyidah yang berjalan mengikuti manhaj kenabian. Daulah al-Khilafah yang memerintah dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah, menerapkan syariah Allah di atas muka bumi, melanjutkan kembali kehidupan islami, dan menyatukan negeri-negeri kaum Muslim dalam satu negara agar kepada kaum Muslim kembali lagi kemuliaan mereka di antara umat-umat lain.
2. Hizbut Tahrir didirikan oleh al-Qadhi syaikh Taqiyuddin an-Nabhani pada tahun 1953. Artinya sekitar enam puluh tahun sebelum kedua partai tersebut. Sejak saat itu Hizbut Tahrir menyerukan agenda vital dan utama kaum Muslim yaitu penegakkan al-Khilafah al-Islamiyah ar-Rasyidah. Setiap kali al-Khilafah disebut maka Hizbut Tahrir pun diingat. Dan setiap kali Hizbut Tahrir disebut maka al-Khilafah diingat.
3. Hizbut Tahrir bukanlah partai sufi atau syiah atau pun partai lainnya. Akan tetapi Hizbut Tahrir adalah partai politik yang ideologinya adalah Islam. Hizbut Tahrir tidak mengadopsi sesuatu pun selain Islam. Hizbut Tahrir berasal dari umat dan berjuang bersama dan di tengah-tengah umat dengan tujuan membangkitkan umat dengan kebangkitan yang sahih agar umat hidup secara islami di Dar al-Islam. Hizbut Tahrir telah mengambil nama yang menunjukkan atas pembebasn kaum Muslim dari subordinasi kepada barat kafir, ide-ide dan sistem-sistemnya.
4. Hizbut Tahrir tidak menggunakan kekerasan dan sarana-sarana fisik untuk merealisasi tujuannya. Akan tetapi metode Hizbut Tahrir adalah metode damai. Yaitu thalab an-nushrah dari para pemilik kekuatan di tengah umat. Hal itu seperti yang dilakukan oleh Rasul saw ketika beliau meminta nushrah dari kaum Anshar Madinah.
5. Hizbut Tahrir tidak memiliki ikatan, baik dari dekat atau pun dari jauh, dengan Hizbut Tahrir a-Mishri ash-Shufi” yang didirikan oleh Abu al-‘Azaim atau dengan Hizbut Tahrir al-Jadid asy-Syi’iy” yang didirikan oleh Ahmad an-Nafis, yang keduanya menggunakan nama kami meski ada perbedaan yang sangat besar dan jelas dalam hal metode dan tujuan.
6. Lebih dari semua itu, kami menyeru kedua partai tersebut dan lainnya agar mencampakkan seruan demokrasi liberal dan nasionalisme yang mereka serukan yang menyalahi akidah islamiyah dan hukum-hukum syara’. Juga agar mereka mengganti nama dan tidak memakai nama yang sudah melekat dengan Hizbut Tahrir sejak tahun 1953. Kami menyeru mereka agar berjuang untuk mewujudkan syariah Allah di dalam negara dan masyarakat, daripada mempropagandakan ide-ide barat dengan secara sengaja atau tidak. Allah SWT akan menanyai mereka dan meminta pertanggungjawaban mereka atas hal itu pada Hari Kiamat kelak.
7. Kami menyeru warga kami di Mesir dan di seluruh negeri kaum Muslim agar berjuang bersama Hizbut Tahrir untuk menegakkan al-Khilafah al-Islamiyah yang telah diwajibkan oleh Allah atas mereka dan yang hanya dengan al-Khilafah sajalah jalan keluar mereka. Juga agar mereka mencampakkan apa yang dipasarkan oleh barat kafir kepada kita baik demokrasi liberalisme, sekulerisme, nasionalisme dan patriotisme.
Kantor Media Hizbut Tahrir
Wilayah Mesir

HIZBUT TAHRIR INDONESIA

“TOLAK OBAMA,
(Presiden Negara Penjajah)
Diberitakan bahwa  Presiden AS Barack Hussein Obama akan berkunjung lagi  ke Indonesia, tepatnya ke Bali dalam rangka menghadiri  KTT  Asean dan  KTT Asean - Asia Timur pada 17 - 19  November mendatang dengan agenda utama Deklarasi Kode Etik Laut China Selatan.
Berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia mengingatkan bahwa sesungguhnya Obama adalah presiden dari sebuah negara yang saat ini jelas-jelas tengah menjajah negeri Muslim, seperti Irak dan Afghanistan. AS juga terus menyerang wilayah perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Akibatnya, negara-negara itu kini hancur berantakan. Bukan hanya secara fisik, tapi juga secara sosial, politik, ekonomi dan budaya. Tak terhitung besarnya korban dan kerugian yang ditimbulkan.
Imperialisme atau penjajahan  adalah metode yang dilakukan untuk menyebarkan kapitalisme dan menjaga dominasi kepentingan ekonomi dan politik. Bagi AS, Asia Tenggara adalah wilayah yang sangat strategis. Di sini terdapat Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok yang menjadi jalur perdagangan dunia. Secara militer, Asia Tenggara juga penting  sebagai pos militer Amerika Serikat di Pasifik Barat dan Samudera Hindia untuk menghadapi semakin meningkatnya pengaruh militer China ke Asia Tenggara sehingga dominasi militer AS di kawasan ini tetap kuat. Asia Tenggara dengan berpenduduk Muslim terbesar di dunia harus tetap dijaga sebagai representasi dari Islam Moderat. Yakni, model Islam yang  lebih dapat mengakomodasi kepentingan global AS di Dunia Islam. Sementara secara politik, Asia Tenggara dianggap sebagai medan kedua (the second front) perang terhadap terorisme (war on terrorism).
Secara khusus, Indonesia adalah mitra strategis yang sangat dihandalkan untuk menjaga kepentingan AS di wilayah ini. Kebutuhan energi Amerika Serikat sangat besar, dan Indonesia merupakan salah satu sumber pemenuhan kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, AS ingin terus memperpanjang penguasaan ladang migas dan tambang seperti ExxonMobil di Aceh, Kepulauan Natuna dan Cepu, Unocal-Texaco di Kaltim, Chevron-Caltex di Riau, Conoco di Papua dan lainnya; belum lagi pengerukan emas di Papua melalui PT Freeport. Khusus tentang Papua, menurut doktrin Mac Arthur, wilayah Papua merupakan wilayah yang kaya sumberdaya alam dan sangat cocok untuk dijadikan Sub base Marine (pangkalan militer. Karena itu, AS secara terang-terangan atau terselubung terus mendorong otonomi khusus untuk Papua.
Sosok presiden seperti itulah yang rencananya akan berkunjung lagi ke Indonesia. Sebuah sosok yang kejam, yang tidak beda dengan Bush. Sosok yang  tidak pernah bekerja kecuali untuk kepentingan kapitalisme AS melalui imperialisme dengan segala bentuknya.
Maka, berkenaan dengan hal itu, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:
1. Menolak kehadiran Presiden AS Barrack Husein Obama ke Indonesia karena  dengan semua tindakan di negeri muslim seperti Irak dan  Afghanistan, termasuk di Indonesia itu, berarti AS telah secara sengaja memusuhi umat Islam. Serangan terhadap satu negeri Islam hakikatnya adalah serangan terhadap seluruh umat Islam. Oleh karena itu, dalam pandangan syariat Islam, AS sekarang ini termasuk kategori muhariban fi’lan atau negara yang dalam status memerangi umat Islam secara de facto. Presiden dari sebuah negara seperti itu harus ditolak sebagai tamu.
2. Kunjungan Presiden Obama dalam KTT Asean dan KTT terkait tidak lain adalah untuk mengokohkan kepentingan AS di wilayah Asia Timur, termasuk Indonesia. Kehadiran Obama dalam forum itu untuk memastikan bahwa wilayah itu secara politik dan ekonomi tetap menganut sistem dan ideologi kapitalisme. Dan secara praktis, kepentingan ekonomi dan politik AS tetap terjaga. Artinya, kehadiran Presiden Obama tidak lain adalah untuk semakin mengokohkan penjajahan atau imperialisme AS atas wilayah ini.
3.      Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk sungguh-sungguh berjuang menegakkan kehidupan Islami dimana di dalamnya diterapkan syariah Islam di bawah naungan Khilafah. Hanya dalam kehidupan seperti itu saja, izzul Islam wal muslimin termasuk perlindungan terhadap  negeri-negeri muslim, politik, ekonomi dan martabat serta kehormatan umat Islam bisa diujudkan. Dalam sistem sekular dengan penguasa tidak amanah seperti sekarang ini, umat Islam dan negeri-negeri muslim akan terus menerus dilecehkan, dihisap dan dihancurkan oleh negara kafir penjaj
ah

Jubir HTI : Berantas Korupsi dengan Syariah Bernilai Ibadah

Keberadaan Polri dan Kejaksaan tidak mampu membendung derasnya korupsi di Indonesia sehingga dibentuklah KPK. Tetapi alih-alih korupsi sirna malah terjadi fenomena Gayus. Ada apa ini? Seriuskah pemerintah memberantas korupsi? Temukan jawabannya dalam wawancara wartawan mediaumat.com Joko Prasetyo dengan Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto. Berikut petikannya.
Setiap 9 Desember Indonesia turut merayakan Hari Anti Korupsi Sedunia tetapi mengapa korupsi malah semakin marak?
Karena yang dilakukan hanya sebatas seremonial. Ada seminar anti korupsi dibuka oleh presiden. Ada Hari Anti Korupsi, semua memperingati. Tetapi tidak ada langkah-langkah yang justru diperlukan dalam penanggulangan korupsi itu.
Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan itu?
Pertama, teladan dari pemimpin. Teladan itu tidak ada. Korupsi itu kan sebenarnya menyangkut prilaku, sedangkan prilaku sangat terkait dengan kebiasaan, kebiasaan ditentukan oleh lingkungan. Dalam budaya patrialistik seperti di Indonesia ini, lingkungan itu dipengaruhi oleh teladan pimpinan.
Teladan yang ada sekarang ini justru pimpinan yang mengajari korupsi. Dirjen korup karena menterinya korup, menteri korup karena tahu presidennya korup, begitu! Jadi sebenarnya Gayus itu hanya fenomena kecil. Tidak mungkin Gayus itu melakukan begitu kalau dia tidak tahu atasannya melakukan korupsi.
Kedua, tidak ada hukuman yang setimpal. Hampir semua terpidana korupsi itu hanya divonis tiga sampai empat tahun. Dapat remisi dan remisi jadi dipenjaranya hanya sekitar satu tahun. Tidak ada yang dihukum mati.
Ketiga, tidak ada pembuktian terbalik. Semua persidangan korupsi hakimnya yang harus membuktikan bahwa secara materiil yang bersangkutan korupsi. Lha, mana ada sekarang koruptor yang meninggalkan jejak! Sekarang ini kan bukti transfer tidak ada, cek tidak ada, semuanya itu kontan dari tangan ke tangan. Kalau perlu penyelesaiannya dilakukan di luar negeri.
Tetapi kalau pembuktian terbalik itu bisa dilakukan, jadi bukan hakim lagi yang harus membuktikan, tetapi yang bersangkutan harus dapat membuktikan bahwa harta yang didapatnya itu diperoleh dengan cara yang halal.
Nah, tiga poin ini yang justru tidak dilakukan. Bahkan pasal pembuktian terbalik dihapus dalam UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Siapa yang menghapus? Anggota DPR. Mengapa anggota DPR menghapus? Karena anggota DPR juga takut kalau delik dalam pasal tersebut kena ke dirinya.
Itu berarti menunjukkan ketidakseriusan dalam memberantas korupsi kan? Pemerintah diam saja melihat kelakukan DPR seperti itu. Karena pemerintah juga tahu kalau ada pasal pembuktian terbalik dirinya juga kena.
Kalau dalam sudut pandang Islam keseriusan memberantas korupsi ditunjukkan dengan apa?
Tiga poin di antaranya kan sudah disebut tuh barusan. Itu semua ada teladannya di masa Nabi Muhammad SAW dan para khalifah. Contoh di masa Khalifah Umar bin Khaththab. Sebelum aparat negara menjabat, dihitung dulu harta kekayaannya. Di akhir jabatannya dihitung lagi, jika ada kelebihan dan si pejabat itu tidak dapat membuktikan bahwa kelebihannya itu diperoleh dengan cara halal, kelebihan tersebut diambil atau dibagi dua dengan kas negara.
Mengapa harus pakai solusi syariah, toh Singapura tidak pakai Islam bisa berantas korupsi?
Kita ini tidak bicara hanya soal korupsi. Tetapi berbicara tentang sebuah sistem, sebuah pengaturan yang satu aspek dengan aspek lainnya itu mempunyai hubungan. Memang di dalam satu hal, mengenai korupsi, di sejumlah negara, katanlah di Singapura dan Swiss, angka korupsi itu bisa ditekan seminimal mungkin padahal tidak pakai syariah.
Tetapi sebenarnya Singapura dan Swiss ini telah kehilangan nilai transendental. Artinya, mereka tidak korupsi itu karena semata-mata takut kepada hukuman yang diterapkan oleh negaranya itu serta tidak menjadikannya sebagai bagian dari ibadah. Kalau kita menggunakan syariah maka kesediaan kita untuk tunduk kepada aturan-aturan yang terkait dengan pemberantasan korupsi itu bernilai ibadah.

Sabtu, 19 November 2011

CINTA



sangat sakit melihat org yg qt syangi tdk mnyayangi qt, py lebih mnyakitkan Lge mLhat org yg qt syangi n cntai tdk bhgia brsma qt.