Rabu, 07 Desember 2011

Aparat Keamanan Otoritas (Palestina) yang Lemah di Hadapan Yahudi
Berani Melanggar Orang Mulia Ummat
Aparat dinas keamanan Otoritas menyerang orang-orang mulia yang berasal dari syabab Hizbut Tahrir dan lainnya di antara penduduk Palestina yang menolak ketundukan Otoritas kepada entitas Yahudi dan seluruh perjanjian khianat yang mengharuskan Otoritas memberikan konsesi atas sebagian besar tanah Palestina kepada Yahudi. Dalam aksi serangan itu, aparat dinas keamanan Otoritas di kota Thulkarim menculik syabab Hizbut Tahrir asy-Syaikh Abdullah Hasan dari rumahnya Jum’at sore 18/3/2011. Dan sampai saat ini beliau masih ditangkap.
Sudah sejak lama Otoritas memperalat para khathib untuk menyebarkan ide-ide rancu, tercela dan sesat serta menyesatkan, yang makin menancapkan dan mengokohkan pengabaian bumi Isra’ Mi’raj untuk diserahkan kepada Yahudi. Juga ide bahwa Palestina adalah milik bangsa Palestina seperti yang berulang-ulang diklaim presiden Otoritas. Karena itu, mereka (Otoritas) mengklaim memiliki hak untuk mengikat perjanjian-perjanjian dengan Yahudi. Yaitu perjanjian-perjanjian kriminal yang mengharuskan Otoritas dan PLO melepaskan sebagian besar Palestina kepada Yahudi.
Sesuai instruksi-instruksi kementerian wakaf Otoritas, seorang khathib wakaf berkhutbah di Majid al-Huda di Thulkarim pada Jum’at 18/3/2011. Ia mengatakan bahwa Palestina adalah milik bangsa Palestina dan bendera Palestina adalah bendera sakral yang berasal dari sisi Allah! Hal itu membuat asy-Syaikh Abdullah sebagai imam masjid tersebut dan seorang pengemban dakwah Islam menjelaskan kekeliruan ucapan khathib itu. Beliau menjelaskan bahwa Palestina adalah milik seluruh kaum Muslim dan bahwa bendera Palestina adalah hasil dari perjanjian Sykes-Picot yang mengerat-ngerat negeri kaum Muslim menjadi negeri-negeri kecil dan protektorat-protektorat lemah yang tunduk pada penjajah barat. Dengan begitu bendera tersebut tidak sakral. Panji kaum Muslim adalah panji yang disyariatkan dan diemban oleh Rasulullah saw yaitu al-‘Uqab. Akibat penjelasan itu dan pada hari yang sama asy-Syaikh Abdullah diculik dari rumahnya pada malam harinya.
Andai Otoritas dan pejabat keamanan yang mengeluarkan keputusan penculikan asy-Syaikh Abdullah, Andai mereka memiliki rasa malu barang sebesar biji saja, niscaya mereka melakukan “kedautan mereka” terhadap patroli pendudukan yang berulang-ulang melanggar wilayah Thulkarim selama beberapa minggu terakhir. Andai Otoritas memiliki akal barang sebesar biji, niscaya ia paham substansi “gelombang angin” yang sedang menerpa kawasan. Dan niscaya Otoritas mengetahui bahwa dengan tindakan-tindakannya terhadap penduduk Palestina di seluruh lapangan, maka Otoritas akan menghadapi kondisi yang mirip dengan apa yang terjadi di negeri-negeri kawasan itu.
Dan niscaya, Otoritas dan aparat represifnya mengetahui bahwa tindakan represifnya tidak akan berpengaruh terhadap syabab Hizbut Tahrir sedikitpun. Sebab, para syabab itu telah berjanji kepada Allah untuk menjadi penjaga Islam yang terpercaya dan tetap berdiri di atas kebenaran, memerintahkan kemakrufan dan melarang kemungkaran, apa yang menimpa mereka tidak akan memadaratkan mereka hingga Allah memenangkan Islam dan Daulah Khilafah, sementara mereka tetap berada di atas kebenaran, dengan izin Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar